Teknik Deepening

Teknik deepening pada proses hypnosis maupun hypnotherapy bertujuan untuk memperdalam ataupun mempertahankan kondisi klien pada gelombak otak alpha/theta bahkan delta.
Sebelumnya kita telah membahas bagaimana teknik induksi dapat dipergunakan untuk self-hypnosis maupun untuk hypnotherapy pada artikel “Teknik Induksi pada hypnotherapy“.
Kondisi kesadaran client akan berpindah dari kondisi beta menuju kondisi alpha atau theta melalui teknik induksi. Guna memperdalam kesadaran client serta mempertahankan kondisi alpha atau theta. Maka dibutuhkan teknik Deepening.

Kita akan membahas 6 Teknik Deepening yang dapat dipergunakan untuk self-hypnosis maupun pada saat proses hypnotherapy. 6 Teknik Deepening yang akan dibahas pada artikel ini, yaitu:
1. Teknik Deepening – Elevator
2. Teknik Deepening – The Stairway
3. Teknik Deepening – The Ball of Light
4. Teknik Deepening – The Private Place
5. Teknik Deepening – Counting
Sebelum kita bahas lebih lanjut soal teknik ini, ada baiknya Anda membaca artikel yang berkaitan dengan teknik ini yaitu: Persiapan melakukan self hypnosis dan Berapa lama durasi waktu untuk self-hypnosis. Setiap artikel memiliki keterkaitan kuat satu sama lain, sehingga agar pemahaman Anda menjadi lebih mudah dan jelas. Ada baiknya dua artikel di atas Anda baca terlebih dahulu. Siap? Jika siap. Mari kita lanjutkan! :)

1. Teknik Deepening – Elevator

Ilustrasi dari Elevator atau Lift
Ilustrasi dari Elevator atau Lift

Sekarang, saya ingin Anda untuk membayangkan diri Anda berada di dalam lift yang sedang bergerak turun. Anda sedang berada di lantai sepuluh dan tekan tombol lantai satu. Baik, luarbiasa sekali. Perlahan pintu lift mulai menutup dan lift mulai bergerak turun dari lantai sepuluh ke lantai satu. Setiap kali lift menurun ke bawah, rasakan bahwa diri Anda ikut menjadi santai, relaks, dan tenang. Sepuluh, liftnya bergerak turun ke lantai berikutnya. Sembilan, Anda menjadi sangat nyaman sekali. Delapan, Anda semakin nyaman dan tenang. Tujuh, tubuh Anda terasa menjadi ringan. Enam, mata Anda menjadi sangat mengantuk sekali. Lima, setiap tarikan napas Anda mengantarkan diri Anda menjadi sangat santai sekali. Empat, Anda menjadi sangat menikmati kenyamanan dan ketenangan pada saat Anda beristirahat saat ini. Tiga, semakin relaks dan tenang. Dua, semakin teristirahat lebih dalam. Dan Satu, Kesadaran Anda perlahan-lahan memasuki pikiran bawah sadar Anda.

2. Teknik Deepening – The Stairway

Gambar ilustrasi dari tangga
Gambar ilustrasi dari tangga

Saat ini coba Anda bayangkan. Anda sedang berdiri di depan tangga yang menurun. Setiap kali Anda menuruni anak tangga tersebut. Anda akan merasakan kondisi yang sangat amat nyaman sekali. Perlahan, coba Anda turuni setiap anak tangga sambil rasakan sensasi kenyaman yang luarbiasa ketika Anda turuni anak tangga tersebut. Saya akan menghitung mundur dari tiga ke satu, dan nanti pada saat hitungan ke satu, Anda telah berada diujung anak tangga tersebut. Tiga, persiapkan diri Anda untuk mulai melangkah satu demi satu anak tangga tersebut. Bagus, luarbiasa sekali. Dua, rasakan semakin Anda melangkahkan kaki Anda menuruni anak tangga satu demi satu, rasakan diri semakin relaks dan santai. Dan satu, Anda sekarang berada di anak tangga terakhir. Rasakan  diri Anda benar-benar menjadi sangat relaks sekali.

3. Teknik Deepening – The Ball of Light

Gambar ilustrasi dari bola cahaya
Gambar ilustrasi dari bola cahaya

Saat ini coba Anda bayangkan. Ada sebuah bola seperti bola kasti. Berwarna putih yang bercahaya terang sekali berada di dekat kaki Anda. Rasakan dan perhatikan kilau cahayanya, serta kehangatan dari bola tersebut. Perlahan-lahan bola cahaya tersebut mulai bergerak naik ke atas dari kaki ke kepala Anda. Rasakan pergerakannya, biarkan bola cahaya putih yang sangat terang tadi membuat tubuh Anda menjadi jauh lebih nyaman dan santai. Sekarang, bola putih tersebut bergerak ke atas melalui ke dua kaki Anda. Perhatikan dan rasakan kehangatan bola tersebut. Perhatikan baik-baik pergerakan bola tersebut dan biarkan bola cahaya tersebut bergerak ke bagian atas tubuh Anda, melalui paha Anda, kemudian perut Anda, leher Anda, memberisihkan dan menyelaraskan energi tubuh dan pikiran Anda. Bagus sekali, sekarang bola tersebut menuju ke dahi dan kening Anda, hingga menuju ubun-ubun kepala Anda. Rasakan sebuah sensai yang luarbiasa, energi yang mengalir menghubungkan pikiran sadar Anda dengan pikiran bawah sadar Anda. Saya mengajak pikiran bawah sadar Anda untuk mempersiapkan informasi-informasi yang sangat menarik dan berguna untuk menemukan masalah Anda, awal permasalahan Anda, dan solusi atas setiap permasalahan Anda.

4. Teknik Deepening – The Private Place

Gambar ilustrasi dari Private Place
Gambar ilustrasi dari Private Place

Saya akan menghitung dari 10 ke 1. Pada hitungan ke angka satu nanti Anda dapat membayangkan suatu tempat yang sangat nyaman untuk Anda. Tempat tersebut oleh di mana saja bisa di pengunungan, pantai, atau bahkan kamar tidur di Rumah Anda, atau bisa juga di tempat yang membuat Anda nyaman dan hanya berada di dalam pikiran Anda saja. Baiklah. Sepuluh, silahkan Anda mulai membayangkan tempat tersebut. Sembilan, rasakah bahwa tempat tersebut semakin jelas. Delapan, tempat tersebut semakin nyata. Tujuh, Anda benar-benar dapat merasakan tempat tersebut. Enam, Anda benar-benar dapat mengamati keadaan di sekelilingnya. Lima, semakin nyata dan jelas. Empat, Anda benar-benar menikmatinya. Tiga, rasakan bahwa hal ini semakin nyata dan jelas. Dua, Anda benar-benar berada di tempat tersebut. Satu, silahkan Anda menikmati dan merasakan kenyamanan dan ketenangan dari tempat tersebut semakin nyata dan jelas. Anda pun sangat menyenangi tempat tersebut.

5. Teknik Deepening – Counting

Gambar ilustrasi hitungan mundur
Gambar ilustrasi hitungan mundur

Saya akan menghitung dari 10 ke 1. Rasakan bahwa setiap kali saya menghitung. Maka Anda merasakan semakin rileks dan santai. Ketika hitungan saya sudah mencapai angka 1. Maka Anda akan merasakan kondisi relaksasi yang begitu luarbiasa dan sangat total. Saat ini hitungan dimulai. Sepuluh, Anda mulai lebih rileks. Sembilan, Anda semakin santai. Delapan, rasakan dan hayati bahwa tubuh Anda benar-benar telah beristirahat. Tujuh, Anda semakin dalam, semakin nyaman, dan semakin damai. Enam, Anda semakin menikmati relaksasi ini. Lima, semakin dalam, semakin lelap, semakin santai. Empat, biarkanlah tubuh Anda tertidur. Tiga, tubuh Anda semakin lepas, santai, malas, dan lemas. Dua, lepaskan semuanya, dan Satu, tubuh Anda benar-benar rileks, nyaman, santai untuk beristirahat. Semakin tenang, semakin dalam, dan silahkan Anda menikmatinya sambil mendengarkan suara saya.
 
Catatan: Untuk proses deepening, hitungan selalu mundur, sedangkan pada terminasi(termination) hitungan maju

KEKUATAN SUGESTI

Slogan “You can if you think you can”, “Kamu Bisa!”,  dan yang sejenisnya merupakan slogan-slogan
yang sangat bagus, penuh sugesti, penuh semangat, penuh harapan, penuh motivasi, optimistik, dan
memiliki daya dorong yang kuat. Allah SWT, Sang Pencipta manusia pun berfirman dalam hadits qudsy,
“Aku seperti apa yang disangkakan oleh hamba-Ku terhadap-Ku, jika dia menyangka baik, maka Aku akan
baik, tetapi jika dia menyangka-Ku buruk, maka Aku akan buruk baginya...” Untuk itulah para orang bijak
seringkali menasehatkan agar kita senantiasa berbaiksangka.
Berikut adalah sebuah cerita yang dipetik dari sebuah buku – yang saya lupa judul buku dan
pengarangnya – tentang kekuatan sugesti dalam penyembuhan.
Kondisi seorang pasien kanker di suatu rumah sakit di Amerika semakin buruk, pikirannya sudah
dipenuhi prasangka pesimis – berdasarkan apa yang selama ini dia ketahui  – bahwa kanker yang
dideritanya tidak bisa disembuhkan. Yang nampak di mata si pasien hanyalah satu jalan, yaitu jelan menuju
kematian.
Dokter ahli yang menanganinya sudah kewalahan, karena berbagai terapi yang dilakukannya
terpatahkan oleh keputusasaan si pasien.
Suatu hari, Si pasien berapi-api memanggil sang dokter dan menceritakan bahwa baru saja dia
menyaksikan sebuah iklan di televisi tentang suatu obat yang sangat hebat, khasiat obat tersebut dapat
menguatkan sel-sel tubuh yang lemah dan mempercepar proses regenerasi sel-sel baru menggantikan sel-
sel tubuh yang rusak. Obat itu dipercaya sangat ampuh mengobati kanker. Dengan sebuah harapan baru
untuk bisa sembuh dari kankernya, pasien tersebut memaksa si dokter untuk menggunakan obat yang
diiklankan di televisi tersebut.
Si Dokter yang tidak bisa berkata apa-apa lagi terpaksa memenuhi permintaan si pasien. Ajaibnya,
setelah beberapa kali menggunakan obat baru tersebut, kondisi si pasien berangsur membaik dengan laju
yang mencengangkan, sehingga akhirnya si pasien diperkenankan pulang ke rumahnya setelah dipastikan
bahwa kankernya sudah ‘mati’.
Sayangnya, tak lama setelah si pasien itu kembali ke rumah, tersiarlah berita di televisi bahwa obat
temuan baru tersebut ternyata hanyalah sebuah serum untuk kuda dan belum bisa
 
Hal 9 dari 48 Hypnoteaching
dipertanggungjawabkan khasiatnya terhadap manusia. Spontan setelah mendengar berita tersebut, si
pasien terjatuh dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani opname terapi terhadap
kankernya yang tiba-tiba ‘hidup’ kembali.
Dokter yang menanganinya dengan tenang mendatangi si pasien, “Jangan khawatir, saudara! Aku
sudah menemukan obat yang jauh lebih manjur daripada serum kuda tersebut. Aku sangat yakin bahwa
obat yang aku temukan tersebut akan segera menyembuhkanmu.”
Dokter tersebut menyuntikkan sebuah serum bening, dan setelah beberapa hari saja si pasien tersebut
kembali ke rumah dengan segar.
Penasaran dengan serum yang digunakan oleh si dokter, anak sulung si pasien bertanya kepada dokter
tentang serum. Setelah si dokter meminta kepada sang anak untuk tetap merahasiakan kepada orang
tuanya, dokter tersebut memberitahu bahwa serum yang digunakan hanyalah sebuah air murni, tidak ada
setetespun unsur obat yang dicampurkan. Rahasia kesembuhan orang tuanya adalah keyakinan dan
sugesti.
Jika cerita di atas dipetik dari sebuah buku, maka cerita kedua berikut adalah kisah nyata dari seorang
kawan guru senior yang kini sudah pensiun setelah mengakhiri karirnya sebagai pengawas pendidikan.
Saleh (bukan nama sebenarnya) yang saat itu masih menjadi pengawas pendidikan dan mengidap
hypertensi akut mendapat tugas untuk mengikuti sebuah pelatihan pendidikan tingkat provinsi bersama
Herman (juga bukan nama sebenarnya) yang saat itu masih aktif sebagai guru.
Pada kesempatan makan malam menjelang pembukaan pelatihan, Saleh bertanya kepada Herman
tentang jenis daging yang menjadi bahan utama menu makan malam. Herman yang sudah mengetahui
bahwa Saleh mengidap hypertensi akut menjawab dengan enteng, “Daging sapi.”
Mereka berdua makan dengan lahap, kemudian mengikuti pembukaan pelatihan, dan selanjutnya
tidak ada sesuatu yang istimewa.
Setelah dua hari pelatihan, secara tak sengaja Saleh mendengar obrolan beberapa orang peserta
pelatihan tentang nikmatnya menu makanan sebelum pembukaan pelatihan. Tiba-tiba salah seorang yang
ikut mengobrol tersebut berkata, “Sop kambing muda memang sangat sedaaap...”
Saleh yang teringat bahwa dia pun menikmati sop kambing tersebut seketika terjatuh. Peserta
pelatihan membawanya ke pos kesehatan yang segera merujuk ke rumah sakit terdekat, karena tekanan
darahnya sangat tinggi.
Saleh terjatuh, hypertensinya kambuh dalam hitungan detik oleh sugesti yang sangat kuat tertanam
dalam jiwanya bahwa daging kambing adalah pemicu yang sangat kuat bagi hypertensi.
Dua cerita di atas adalah bukti kekuatan sugesti bagi manusia.
 
Adakah kekuatan sugesti ini pernah dimanfaatkan dalam dunia pendidikan? Dimana seorang siswa
yang merasa kurang pandai disugesti sedemikian rupa sehingga berhasil menjadi siswa pandai? Dimana
siswa yang sudah putus asa menghadapi ujian disugesti sedemikian rupa sehingga akhirnya berhasil lulus
ujian? Sumber PaGI (Padepokan Guru Indonesia)

Sumber: Buku Hypnoteaching Karya = Komunitas Guru Kreatif (Creativity Teaching Community) CREATACCOM  2014 

The Law of Attraction


Your thoughts and your feelings create your life.

It will always be that way. Guaranteed!

~Lisa Nichols




Saat emosi kita muncul terhadap sesuatu objek, objek apapun termasuk objek pikiran, maka pada saat itu kita mengaktifkan dan memberikan ”perintah” pada LOA untuk mulai bekerja dan menarik hal-hal yang membuat munculnya perasaan kita.

Contohnya begini. Ada seorang wanita yang baru putus cinta. Hatinya sakit bak disayat sembilu. Emosinya bergejolak. Saat itu ia memutuskan bahwa ia ingin mendapat pasangan yang jauh lebih baik daripada mantan kekasihnya yang brengsek, kurang ajar, nggak tahu diri, dan egois. Selang beberapa bulan apa yang terjadi?

Benar. Wanita ini mendapatkan pasangan yang kurang lebih sama dengan mantan kekasihnya. Lha, kok bisa begitu? Bukankah ia ingin mendapatkan pasangan yang lebih baik? Bukankah ia ingin bahagia?

Sekali lagi, anda benar. Namun wanita ini secara tidak sadar telah mengaktifkan LOA untuk menarik pria yang justru tidak ia inginkan. Mengapa bisa terjadi? Saat ia memutuskan bahwa ia ingin mendapatkan pasangan yang ”tidak seperti” mantan kekasihnya maka yang muncul di layar mentalnya justru gambar mantan kekasihnya. Begitu gambarnya muncul maka semua emosi yang berhubungan dengan pengalaman negatifnya juga ikut muncul. Akibatnya? LOA bekerja mewujudkan apa yang menjadi fokus perhatian dengan muatan emosi terkuat.

Beberapa waktu lalu saya mendapat telpon dari seorang pembaca buku Becoming a Money Magnet (BMM). Ibu ini, sebut saja Yuni, tinggal di Surabaya dan kebetulan seorang dokter. Ibu Yuni bercerita mengenai anaknya yang berusia 2 tahun yang sangat susah makan. Sudah sangat banyak cara ia coba agar bisa membuat anaknya mau makan. Namun selalu gagal.

Nah, setelah Ibu Yuni membaca buku BMM ia mencoba melakukan pendekatan yang berbeda. Selama ini yang ada dipikiran Ibu Yuni adalah, ”Anak saya susah makan”. Dan sesuai dengan prinsip kerja LOA itulah yang ia dapatkan.

Perubahan terjadi saat Ibu Yuni, di pagi hari, mengubah pola pikirnya. Pagi ini Ibu Yuni mulai berpikir bahwa, “Anak saya suka makan dan pintar makan”. Dengan mindset seperti ini Ibu Yuni mulai menyiapkan sarapan pagi putranya. Hasilnya? Ibu Yuni bingung dan bengong. Anaknya, padahal nggak di-apa-apain, pagi itu langsung makan sarapannya dengan lahap.

Satu contoh lagi. Mengapa orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin? Orang miskin, pada umumnya, hanya memikirkan needs (kebutuhan). Orang kaya memikirkan wants (keinginan). Ada perbedaan yang signifikan antara needs dan wants.

Needs mencerminkan kondisi kita saat ini, what-it-is. Sedangkan wants mewakili kondisi what-it-shall-be. Karena dasar pikirannya berbeda maka bisa anda bayangkan bagaimana gambar yang muncul di monitor pikiran? Yang selalu di-broadcast oleh pikiran orang miskin adalah kondisi mereka yang serba minim, kekurangan, dan menderita. Dengan demikian gambar mental ini mengaktifkan emosi negatif yang semakin memperkuat kerja LOA. Mereka dapatkan apa yang mereka ”minta”

Berbeda dengan orang kaya. Yang mereka pikirkan adalah apa yang mereka inginkan (wants). Emosi yang muncul adalah emosi positif. Akibatnya? Mereka menjadi semakin kaya.

Anda mungkin berkata, ”Lho, Pak, saya kenal ada orang miskin yang juga senantiasa memikirkan wants, lho. Tapi kenapa hidupnya kok ya tetap susah?”

Ingat, LOA memberikan respon pada vibrasi pikiran yang mendasari setiap ucapan dan tindakan. Bisa saja orang miskin ini memikirkan wants. Tapi dasar pemikiran mereka bukan demi kebahagiaan namun lebih agar mereka bisa ”terbebas” dari himpitan kemiskinan. Nah, yang dominan sebenarnya apakah wants atau needs? Yang ada di pikiran orang miskin ini adalah scarcity (kekurangan) bukan abundance (keberlimpahan).

Lalu bagaimana dengan nasib sial yang beruntun? Wah, kalau ini jawabannya agak susah. Bagi yang sering mengalami sial atau ketidakberuntungan, misalnya musibah, sakit, masalah, dan yang lainnya, maka saran saya adalah anda harus segera cari orang pintar untuk di-ciswak atau di-ruwat. He..he...kalau yang ini jangan ditanggapi serius. Ini hanya bercanda.

Nah, kembali ke masalah nasib sial yang beruntun. Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebelum saya jelaskan, saya akan berikan contoh kasus nyata yang pernah saya tangani.

Seorang pengusaha besar, Pak Agung, datang ke tempat saya, diantar oleh rekannya yang kebetulan juga kawan saya. Pak Agung mengeluh bahwa sudah dua tahun lebih ia mengalami depresi. Usahanya merosot hanya tinggal 30% dari biasanya. Orang terbaiknya keluar dan ia mendapatkan banyak hambatan/musibah dalam usahanya.

Melalui in-depth interview saya akhirnya menemukan akar masalahnya. Ceritanya begini. Dua tahun lalu Pak Agung pergi ke salon di sebuah hotel bintang lima. Pak Agung berniat memotong rambutnya. Saat itu ada beberapa orang yang juga sedang dipotong rambutnya. Tiba-tiba salah satu dari tamu itu terbatuk-batuk, gemetar, napasnya sesak, dan jatuh dari kursi. Semua yang ada di salon itu panik dan tidak ada yang berani mendekat. Pak Agung duduk persis di samping tamu ini.

Dengan terpaksa Pak Agung berusaha membantu tamu yang sakit ini. Lima belas menit kemudian tamu ini tubuhnya membiru dan meninggal. Ternyata ia kena serangan jantung. Nah, celakanya Pak Agung mempunyai belief bahwa bila ia berada di samping orang yang meninggal maka ini merupakan pertanda sangat buruk. Ini benar-benar apes yang sangat berat. Ia meyakini hal ini. Emosinya bergejolak.

Sejak saat itu Pak Agung mulai mengalami banyak ”kesialan” dalam hidupnya. Dan ”kesialan” ini semakin lama semakin banyak dan beruntun. Seakan-akan seperti sebuah downward spiral yang semakin lama semakin cepat menarik Pak Agung turun.

Apa yang saya lakukan untuk membantu Pak Agung. Sederhana saja. Saya tidak menggunakan hipnosis/hipnoterapi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah karena Pak Agung belum bersedia diterapi dengan hipnoterapi. Salah dua adalah karena Pak Agung masih minum obat penenang sehingga kesadarannya tidak bekerja optimal.

Saya hanya menyarankan Pak Agung untuk mulai memikirkan hal-hal yang ia inginkan. Bukan hal-hal yang justru tidak ia inginkan. Tujuannya untuk menghentikan suplai energi ke pikiran ”sial” dan mulai mengarahkan energi pikirannya ke ”keberuntungan”.

Pak Agung mengakui bahwa sulit baginya untuk melakukan hal ini. Saya bisa menyadari kesulitannya karena daya kerja LOA telah begitu kuat mencengkram pikirannya. Selanjutnya yang bisa saya sarankan adalah untuk mengalihkan pikirannya ke hal-hal yang, bila ia lakukan, akan menimbulkan perasaan senang, tenang, damai, atau bahagia. Pokoknya hal-hal apa saja yang bisa membuatnya feel good. Teknik ini dikenal dengan nama distraction.

Apa itu? Misalnya karaoke, bermain dengan anak, memelihara ikan, merawat bunga/tanaman, liburan, nonton film, jalan ke mall, berdoa, meditasi, atau apa saja.

Setelah membaca uraian di atas saya yakin anda kini pasti mengerti mengapa ”nasib” seseorang bisa berubah setelah di-ciswak atau diruwat. Prosesi ciswak atau ruwatan ini sebenarnya hanyalah tool untuk meyakinkan pikiran seseorang sehingga fokusnya berubah dari yang sebelumnya berpikiran negatif ke pikiran yang positif. Dengan demikian, sesuai dengan prinsip kerja LOA, orang ini mulai menarik hal-hal positif ke dalam hidupnya. Dengan demikian nasibnya berubah.

Misalnya anda pengusaha dan anda merasa nasib anda sial terus. Lalu anda memutuskan menjalani ruwatan. Eh... ternyata usaha anda masih rugi , katakanlah, Rp. 1 miliar. Pikiran anda akan berkata, ”Untung sudah diruwat. Coba kalau nggak. Wah saya bisa rugi Rp. 10 miliar. Karena sudah mengalami kerugian maka sialnya sudah lewat. Setelah ini pasti yang datang hanyalah keberuntungan”. Dengan mindset seperti ini sudah tentu anda akan mengalami keberuntungan.

Sebagai penutup saya ingin berbagi cerita mengenai kawan saya. Sebut saja namanya Pak Hari. Pak Hari adalah kepala kantor wilayah salah satu bank plat merah terbesar di Indonesia. Beliau mencapai posisi ini dengan mudah dan lancar. Bahkan beliau adalah kakanwil termuda dalam sejarah bank ini. Pak Hari ini memang sangat luar biasa kepribadiannya. Low profile tapi high profit.

Karena penasaran mendengar perjalanan karirnya saya lalu bertanya hal apa saja yang ia lakukan untuk bisa mencapai posisinya sekarang. Beliau memang tipe orang yang suka kerja keras. Namun ada satu hal yang berbeda yang akhirnya saya temukan. Apa itu? Beliau adalah seorang muslim yang taat. Selalu melakukan sholat lima waktu. Yang istimewanya, setiap selesai menyelesaikan sholat, beliau selalu memanjatkan doa, yang saya simpulkan sebagai afirmasi yang sangat dahsyat yang membuat LOA bekerja mendukung dirinya.

Apa doanya? Sederhana dan singkat. Beliau tidak minta macam-macam. Doa atau afirmasi yang selalu beliau panjatkan kepada Sang Hidup adalah, ”Ya, Allah, saya mohon agar dimudahkan jalanku”.

Pada artikel berikutnya saya akan menjelaskan cara untuk mendapatkan hasil spektakular tanpa harus mengubah belief.

Pengembangan diri dengan hipnosis/hipnoterapi


Upaya pengembangan diri dengan menggunakan hipnosis/hipnoterapi telah terbukti berhasil mengubah kehidupan banyak orang dalam berbagai aspek kehidupannya, seperti karier, prestasi, income, hubungan dengan keluarga/orang lain, dll  Manusia pada dasarnya dianugrahi kemampuan pikiran yang luar biasa dari Sang Pencipta untuk bisa berkembang dengan baik, mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang ingin diraih. Sayangnya banyak sekali nilai-nilai kepercayaan dalam bawah sadar kita yang membatasi (limiting belief) kemampuan tersebut.Belief tersebut bisa timbul dari sugesti/ide yang kita terima dari eksternal ataupun dari peristiwa-peristiwa traumatis yang pernah kita alami. Ambil contoh analogi berikut:


Ada seekor anak gajah yang salah satu kakinya diikat pada sebuah pasak dari sejak berusia sangat muda. Anak gajah tersebut mencoba melepaskan diri dan selalu gagal karena tali & pasaknya terlalu kuat untuk tenaganya yang masih kecil. Setiap hari kegagalan demi kegagalan ditemuinya sehingga akhirnya ia mulai berhenti berusaha melepaskan diri dan timbul kepercayaan dalam dirinya bahwa ia memang tidak bisa mengalahkan tali & pasak tersebut, dan menerima hal tersebu sebagai nasibnya. Bertahun-tahun kemudian, gajah tersebut menjadi dewasa dan besar, dengan kekuatan yang berkali-kali lipat besarnya namun tetap tidak pernah bisa melepaskan diri dari ikatan tersebut, karena limiting belief yang telah tertanam kuat dalam dirinya dari kecil.

Di negara-negara Eropa Timur, pemrograman diri dengan menggunakan hipnosis telah lama diterapkan pada atlet-atlet mereka untuk membantu mereka meraih prestasi yang maksimal. Saya sendiri juga sering menggunakan beberapa teknik hipnoterapi untuk membantu sebuah paduan suara yang saya latih untuk bisa mencapai prestasi puncak di tingkat internasional.  Berikut beberapa kisah terapi kasus pengembangan diri:  Kisah berikut ini tidak bermaksud memberikan jaminan kepastian keberhasilan terapi pada setiap kasus, hasil terapi bisa bervariasi pada setiap orang.     T, seorang manager muda di sebuah perusahaan multinasional yang mengalami kesulitan dalam berbicara di depan publik. Setiap kali ia harus melakukan hal tersebut, ia langsung merasa sangat gugup, lemas, & berkeringat dingin. Padahal di jabatannya sekarang, ia sering kali harus berbicara di depan orang banyak, baik itu teamnya sendiri ataupun pihak luar. T sangat khawatir akan masalahnya tersebut menjadi penghambat kariernya, sehingga akhirnya mencari pertolongan lewat terapi di Klinik Hipnoterapi Keluarga. Pada saat terapi, berhasil ditemukan akar masalah tersebut pada saat T berusia 5 tahun di Taman Kanak-Kanak. T kecil diminta bernyanyi di depan kelas di hadapan guru & teman-temannya, sayangnya pada saat itu T lupa akan syair lagunya sehingga akhirnya menjadi bahan tertawaan teman-temannya. Itulah saat pertama kali T mengalami masalah untuk tampil di depan orang banyak. Dengan menggunakan teknik Ego State Therapy (EST), T berhasil melepaskan diri dari masalahnya itu dan menjadi semakin percaya diri & tenang untuk tampil berbicara di depan siapapun.